Sabtu, 14 Mei 2016

Tapak Kaki



Bentuk akar pada sebuah tanaman menunjukan bahwa sebuah tanaman memiliki pondasi yang kuat. Apabila pondasi kuat, sebuah tanaman  akan mampu menompang dalam segala kondisi lingkungan. Mari kita ambil sebuah tanaman untuk dijadikan sampel. Coba tebak tanaman apa yang saya maksud. Ingat, kata kuncinya adalah tanaman!!!
Aku tumbuh tidak besar dan tidak kecil
Mungkin aku ada ratusan di dunia ini.
Tuhan menciptakanku dengan berbagai ukuran, bentuk, warna bahkan tinggi bervariasi.
Tapi aku tetaplah satu nama.
Ingat,  ada yang lebih tinggi, besar, dan lebih kuat dari aku.
Karena mungkin saja aku adalah salah satu tanaman terlemah di dunia ini.
Karena setiap aku tumbuh dan berkembang,
aku semakin tidak bisa tumbuh ke atas dan melihat langit, matahari bahkan awan.
Tapi masa kecilku lah yang paling menyenangkan.
Aku bisa melihat langit dan hal-hal yang berada di atas ku.
Aku berharap ketika aku besar, aku bisa melihat lebih dekat, bahkan menggapai mereka.
Akupun berusaha untuk segera jadi tanaman yang tumbuh besar, kuat dan tinggi.
Tapi, Semakin aku mencoba menjadi besar, kuat dan tinggi,
Aku merasa ada yang salah dengan tumbuh kembangku.
Mengapa aku semakin tidak bisa melihat langit??
Aku sudah tumbuh cukup tinggi, tapi, Aku melihat tanah, bukan langit!
Tuhan, Bukan ini yang aku mau!
Harapan terbesarku adalah aku bisa melihat langit,
Seperti yang dilakukan tanaman pada umumnya.
Batangku pun berbeda dari tanaman pada umumnya.
Pada waktu kecil, aku sangat padat dan gemuk.
Mengapa saat aku tumbuh banyak rongga dalam tubuhku?
Atau sekumpulan serangga telah menggerogoti tubuhku dari dalam?
Atau aku adalah tanaman aneh?
Tapi aku bisa bercabang layaknya tanaman pada umumnya.
Daunku pun lebat.
Seperti yang kalian lihat, aku cukup tinggi, kuat dan keras.
Tapi aku menyembunyikan kekosongan dalam diriku.
Sekuat apapun aku, tetap saja ada banyak ruang kosong dalam diriku.
Aku tidak tahu mengapa itu terjadi padaku.
Dan aku tahu tidak ada tanaman yang berongga selain aku!
Apa aku kena kutukan Tuhan karena harapaku dapat melihat langit bahkan ingin menggapainya?
Hahaha imajinasiku sedikit melayang ke hal-hal negatif.
Tapi??? Aku jadi penasaran mengapa Tuhan menciptakan aku seperti ini?
Apa aku berguna untuk manusia atau lingkungan sekitarku?
Tanaman lainnya banyak yang dimanfaatkan manusia sebagai bangunan rumah,
Sebagai perabotan rumah tangga,
Bahkan sebagai tanaman pelindung.
Tapi aku???
Aku pun tertunduk pasrah dengan kehendak Tuhan.
Suatu ketika, aku melihat ke tanah…
Aku melihat sebuah tunas kecil muncul di sampingku.
Dia sangat mirip denganku sewaktu kecil, gemuk dan padat.
Aku tersenyum haru melihatnya.
Tapi… kemudian aku menyadari sesuatu.
Aku tahu mengapa aku harus ada di dunia ini!
Aku paham !!!
Dengan aku tumbuh sebesar ini,
aku bisa memberi contoh kepada generasiku bahwa setinggi apapun aku,
sekuat apapun aku,
aku tetaplah memandang yang ada di bawahku, yang ada di sekitarku.
Aku secara tidak langsung akan mengajarkan rendah hati kepada generasiku.
Dengan batangku yang terlihat kuat tetapi sebenarnya kosong,
Aku dapat mengajarkan bahwa sekeras, sekuat dan setinggi apapun kita dari luar,
Tetap saja kita tetap NOL tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan.
Aku juga tahu kenapa aku tumbuh tertunduk,
Karena dengan usiaku yang semakin menua aku memang tidak akan sanggup melihat langit,
Karena batangku rapuh dengan panasnya udara dan terik matahari.
Oleh sebab itu, semakin aku tumbuh tinggi, besar dan kuat,
Tuhan menjadikanku menunduk agar aku dapat mengayomi dan memberi keteduhan kepada generasiku dan yang ada di sekitarku.
Dengan akarku yang serabut dan lebat menjalar hingga kemana saja air berada,
Ternyata aku dapat mencegah  bahaya banjir dan erosi.
Dengan daunku yang lebat pula,
Aku dapat menyumbang oksigen bagi kehidupan mausia.
Dengan batangku yang memiliki serat searah dan berongga,
aku dapat dijadikan sebagai alat irigrasi petani di pedesaan.
Bahkan aku dijadikan produk kerajinan yang dapat menompang perekonomian.
Sungguh!
Aku yang saat ini menyadari hal tersebut merasa sangat bersyukur karena Tuhan menjadikan aku hidup di dunia ini.
Tuhan punya rencana yang terbaik dan termanis untuk  bisa diambil hikmahnya bagi ciptaannya.
Aku bangga menjadi diriku!

Hmmmm…. Sudah tahu belum, tanaman apa yang saya bicarakan?? Sudah banyak petunjuknya kan?
Iyaps!! Tanaman tersebut adalah Bambu! Memang betul sekali kalau ada ratusan jenis bambu, seperti bambu Apus, bambu Hitam, bambu Tali, bambu Budha dan lain-lain yang tersebar di dunia ini. Dan seperti itulah ilmu alam dari bambu. Tanaman yang memiliki banyak kegunaan. Hehehehe awalnya bicara mengenai bentuk akar. Lama-lama bicara bambu. hihihihi…

Membahas mengenai bambu, ada sebuah Desa di Dusun Pacing RT 001/ RW 007, Kadilanggon, Wedi, Klaten yang bernama “Roemah Klaten” yang mengambil manfaat bambu untuk dijadikan Angklung, Calung, Arumba, dan kerajinan bambu lainnya. Roemah Klaten memproduksi kerajinan dari bambu karena ingin jadi seperti bambu, yang memiliki banyak manfaat untuk generasi dan lingkungan sekitarnya. Salah satu tujuan didirikan Roemah Klaten yaitu ingin membukakan wawasan masyarakat Klaten dan sekitarnya bahwa bambu tidak hanya dapat dijadikan kandang ayam, pagar, ataupun bahan bangunan. Karena melihat di sekitar klaten masyarakat masih cukup awam dengan kerajinan ataupun alat musik dari bambu. Padahal Klaten memiliki potensi bambu yang tersebar hampir di seluruh wilayah Klaten. Dengan kata lain, dari potensi yang ada ternyata belum seimbang dengan pemanfaatanya. Oleh sebab itu, selain sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi, Roemah Klaten ingin membantu membuka peluang usaha baru di Klaten.

Dukung kami untuk dapat terus memberikan manfaat kepada sesama dengan membeli produk- produk kami.

Untuk pemesanan hubungi:
Telp    : 085 645 494 125 (Santi Oktaviani)
Email  : roemahklaten@yahoo.com


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar