Minggu, 15 Mei 2016

ROEMAH KLATEN ROEMAH KAMI

Salam Budaya! 

     Alat musik bambu tumbuh dan berkembang di daerah-daerah Indonesia yang memiliki potensi tanaman bambu. Terdapat berbagai jenis alat musik bambu di Indonesia, salah satunya Angklung. Nada pada alat musik ini dapat dibuat menjadi 2 jenis, yaitu nada Diatonis dan Pentatonis. Di Indonesia Angklung Diatonis dan Pentatonis tumbuh dan dikembangkan dalam sebuah orchestra bahkan aransemen musik. Belajar bermain Angklungpun dijadikan salah satu alat pembelajaran. Dengan banyaknya kebutuhan dan permintaan Angklung, Roemah Klaten meyajikan Angklung yang berkualitas kepada masyarakat.

     Roemah Klaten adalah sebuah rumah yang beralamat di Dusun Daratan Rt 001/ Rw 002, Desa Sukorejo, Kec. Wedi, Kab. Klaten, Jawa Tengah. Rumah yang berada cukup jauh dari hiruk pikuk kota Klaten, menyimpan keindahan alam yang membentang di sekitarnya. seperti hamparan sawah dengan padi yang menghijau dan menguning, perbukitan, serta pepohonan rindang di sepanjang jalan ketika memasuki desa tersebut. 

     Ide pembuatan Roemah Klaten dicetuskan oleh Santi Oktaviani atau akrab dipanggil 'Santio' adalah seorang Pelajar Lulusan D3 Politeknik Seni Yogyakarta yang mana mempelajari Furniture dan Alat Musik Tradisional (Angklung). Berdasarkan pengetahuan dan skill yang didapat di bangku kuliah, Santi ingin terus mengasah kemampuannya dalam mencipta dan berkarya. Selain itu melihat potensi bambu di kota tempat tinggalnya (Klaten), Santi ingin mempopulerkan Angklung khas Klaten, yaitu 'Angklung Candi' sebagai salah satu budaya (alat musik tradisional) yang ada di Klaten. Angklung candi adalah Inovasi dari Angklung yang sudah ada yang dikembangkan dari segi keindahan dan sejarah Klaten. Di Klaten banyak terdapat peninggalan sejarah berupa candi-candi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Klaten. Ada Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Sewu, serta candi-candi lainnya. Bentuk dari Angklung Candi tidak jauh berbeda dengan Angklung pada umumnya. Perbedaan Angklung khas Klaten ini adalah dari bentuk bagian atas bilah tabung resonator yang berbentuk seperti tangga pada Candi. Walau tidak jauh berbeda dari Angklung pada umumnya, namun Roemah Klaten ingin memberi pesan sejarah kepada masyarakat.

Roemah Klaten juga berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada customers dengan memberikan Garansi 1 Tahun untuk pembelian Produk 1 Set Angklung Candi dan produk lainnya (Calung, Arumba). Garansi yang dimaksud di sini adalah produk yang mengalami kerusakan dari pihak produsen (pembuat) dan karena situasi alam, contohnya: suara yang tidak nyaring, dalam kurun waktu tertentu nadanya berubah, bahkan apabila sampai bubukan (angklung dimakan kumbang bubuk), Roemah Klaten siap mengganti produk yang rusak secara G.R.A.T.I.S. Selain itu, Roemah Klaten akan memberikan pengajaran bermain Angklung antara 1- 2 bulan sesuai kesepakatan dengan cutomers apabila diperlukan dan T.I.D.A.K dipungut biaya mengajar. Roemah Klaten juga bersedia memberikan pelatihan pembuatan alat musik tradisional seperti Angklung, Calung, Arumba. 


 Untuk pemesanan hubungi:

Telp      : 085645494125 (Santi Oktaviani)
e-mail   : roemahklaten@yahoo.com












Produk Roemah Klaten


Angklung 1 Set Nada Diatonis B. Hitam
 

Angklung 1 Pcs Nada Diatonis B. Apus (Tali Twisty)


Angklung 1 Pcs Nada Pentatonis B. Hitam


Stand Angklung 1 Oktaf B. Hitam 


 Angklung 1 Oktaf + Stand B. Hitam Tampak Perspektif


 Angklung 1 Oktaf B. Hitam


 Angklung 1 Oktaf Tampak Depan


Angklung 1 Oktaf 


Angklung Pajangan Ukuran Kecil
 
 
Angklung 1 Set Bambu Hitam


Angklung 3 Oktaf Bambu Hitam


Angklung Akord 12 Nada



Sabtu, 14 Mei 2016

Tapak Kaki



Bentuk akar pada sebuah tanaman menunjukan bahwa sebuah tanaman memiliki pondasi yang kuat. Apabila pondasi kuat, sebuah tanaman  akan mampu menompang dalam segala kondisi lingkungan. Mari kita ambil sebuah tanaman untuk dijadikan sampel. Coba tebak tanaman apa yang saya maksud. Ingat, kata kuncinya adalah tanaman!!!
Aku tumbuh tidak besar dan tidak kecil
Mungkin aku ada ratusan di dunia ini.
Tuhan menciptakanku dengan berbagai ukuran, bentuk, warna bahkan tinggi bervariasi.
Tapi aku tetaplah satu nama.
Ingat,  ada yang lebih tinggi, besar, dan lebih kuat dari aku.
Karena mungkin saja aku adalah salah satu tanaman terlemah di dunia ini.
Karena setiap aku tumbuh dan berkembang,
aku semakin tidak bisa tumbuh ke atas dan melihat langit, matahari bahkan awan.
Tapi masa kecilku lah yang paling menyenangkan.
Aku bisa melihat langit dan hal-hal yang berada di atas ku.
Aku berharap ketika aku besar, aku bisa melihat lebih dekat, bahkan menggapai mereka.
Akupun berusaha untuk segera jadi tanaman yang tumbuh besar, kuat dan tinggi.
Tapi, Semakin aku mencoba menjadi besar, kuat dan tinggi,
Aku merasa ada yang salah dengan tumbuh kembangku.
Mengapa aku semakin tidak bisa melihat langit??
Aku sudah tumbuh cukup tinggi, tapi, Aku melihat tanah, bukan langit!
Tuhan, Bukan ini yang aku mau!
Harapan terbesarku adalah aku bisa melihat langit,
Seperti yang dilakukan tanaman pada umumnya.
Batangku pun berbeda dari tanaman pada umumnya.
Pada waktu kecil, aku sangat padat dan gemuk.
Mengapa saat aku tumbuh banyak rongga dalam tubuhku?
Atau sekumpulan serangga telah menggerogoti tubuhku dari dalam?
Atau aku adalah tanaman aneh?
Tapi aku bisa bercabang layaknya tanaman pada umumnya.
Daunku pun lebat.
Seperti yang kalian lihat, aku cukup tinggi, kuat dan keras.
Tapi aku menyembunyikan kekosongan dalam diriku.
Sekuat apapun aku, tetap saja ada banyak ruang kosong dalam diriku.
Aku tidak tahu mengapa itu terjadi padaku.
Dan aku tahu tidak ada tanaman yang berongga selain aku!
Apa aku kena kutukan Tuhan karena harapaku dapat melihat langit bahkan ingin menggapainya?
Hahaha imajinasiku sedikit melayang ke hal-hal negatif.
Tapi??? Aku jadi penasaran mengapa Tuhan menciptakan aku seperti ini?
Apa aku berguna untuk manusia atau lingkungan sekitarku?
Tanaman lainnya banyak yang dimanfaatkan manusia sebagai bangunan rumah,
Sebagai perabotan rumah tangga,
Bahkan sebagai tanaman pelindung.
Tapi aku???
Aku pun tertunduk pasrah dengan kehendak Tuhan.
Suatu ketika, aku melihat ke tanah…
Aku melihat sebuah tunas kecil muncul di sampingku.
Dia sangat mirip denganku sewaktu kecil, gemuk dan padat.
Aku tersenyum haru melihatnya.
Tapi… kemudian aku menyadari sesuatu.
Aku tahu mengapa aku harus ada di dunia ini!
Aku paham !!!
Dengan aku tumbuh sebesar ini,
aku bisa memberi contoh kepada generasiku bahwa setinggi apapun aku,
sekuat apapun aku,
aku tetaplah memandang yang ada di bawahku, yang ada di sekitarku.
Aku secara tidak langsung akan mengajarkan rendah hati kepada generasiku.
Dengan batangku yang terlihat kuat tetapi sebenarnya kosong,
Aku dapat mengajarkan bahwa sekeras, sekuat dan setinggi apapun kita dari luar,
Tetap saja kita tetap NOL tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuasaan Tuhan.
Aku juga tahu kenapa aku tumbuh tertunduk,
Karena dengan usiaku yang semakin menua aku memang tidak akan sanggup melihat langit,
Karena batangku rapuh dengan panasnya udara dan terik matahari.
Oleh sebab itu, semakin aku tumbuh tinggi, besar dan kuat,
Tuhan menjadikanku menunduk agar aku dapat mengayomi dan memberi keteduhan kepada generasiku dan yang ada di sekitarku.
Dengan akarku yang serabut dan lebat menjalar hingga kemana saja air berada,
Ternyata aku dapat mencegah  bahaya banjir dan erosi.
Dengan daunku yang lebat pula,
Aku dapat menyumbang oksigen bagi kehidupan mausia.
Dengan batangku yang memiliki serat searah dan berongga,
aku dapat dijadikan sebagai alat irigrasi petani di pedesaan.
Bahkan aku dijadikan produk kerajinan yang dapat menompang perekonomian.
Sungguh!
Aku yang saat ini menyadari hal tersebut merasa sangat bersyukur karena Tuhan menjadikan aku hidup di dunia ini.
Tuhan punya rencana yang terbaik dan termanis untuk  bisa diambil hikmahnya bagi ciptaannya.
Aku bangga menjadi diriku!

Hmmmm…. Sudah tahu belum, tanaman apa yang saya bicarakan?? Sudah banyak petunjuknya kan?
Iyaps!! Tanaman tersebut adalah Bambu! Memang betul sekali kalau ada ratusan jenis bambu, seperti bambu Apus, bambu Hitam, bambu Tali, bambu Budha dan lain-lain yang tersebar di dunia ini. Dan seperti itulah ilmu alam dari bambu. Tanaman yang memiliki banyak kegunaan. Hehehehe awalnya bicara mengenai bentuk akar. Lama-lama bicara bambu. hihihihi…

Membahas mengenai bambu, ada sebuah Desa di Dusun Pacing RT 001/ RW 007, Kadilanggon, Wedi, Klaten yang bernama “Roemah Klaten” yang mengambil manfaat bambu untuk dijadikan Angklung, Calung, Arumba, dan kerajinan bambu lainnya. Roemah Klaten memproduksi kerajinan dari bambu karena ingin jadi seperti bambu, yang memiliki banyak manfaat untuk generasi dan lingkungan sekitarnya. Salah satu tujuan didirikan Roemah Klaten yaitu ingin membukakan wawasan masyarakat Klaten dan sekitarnya bahwa bambu tidak hanya dapat dijadikan kandang ayam, pagar, ataupun bahan bangunan. Karena melihat di sekitar klaten masyarakat masih cukup awam dengan kerajinan ataupun alat musik dari bambu. Padahal Klaten memiliki potensi bambu yang tersebar hampir di seluruh wilayah Klaten. Dengan kata lain, dari potensi yang ada ternyata belum seimbang dengan pemanfaatanya. Oleh sebab itu, selain sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi, Roemah Klaten ingin membantu membuka peluang usaha baru di Klaten.

Dukung kami untuk dapat terus memberikan manfaat kepada sesama dengan membeli produk- produk kami.

Untuk pemesanan hubungi:
Telp    : 085 645 494 125 (Santi Oktaviani)
Email  : roemahklaten@yahoo.com